Ibu - Ibu Perwiritan, Santri dan Mahasiswa Geruduk SRS Cafe di Jalan Pasar V Timur

    Ibu - Ibu Perwiritan, Santri dan Mahasiswa Geruduk SRS Cafe di Jalan Pasar V Timur
    Suara musik meresahkan warga, Ibu - ibu Perwiritan, mahasiswa, santri yang berdomisili di Komplek Indovin Dusun 9 menggeruduk SRS Cafe

    MEDAN - Puluhan warga Dusun 9, Desa Medan Estate menggeruduk Cafe SRS di Jalan Pasar Lima Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (9/3/2022) Sekitar Pukul 21:00 Wib.

    Warga Desa yang mengaku dari ibu - ibu perwiritan, mahasiswa dan warga komplek Indovin Dusun 9 menolak suara musik yang disajikan oleh SRS Cafe.

    Dijelaskan warga, sebelumnya sudah ada kesepakatan bersama antara warga dengan pemilik SRS Cafe yang berbunyi arah speaker harus kejalan dengan volume dikurangi, diusahakan tembok atau memakai peredam, masuk waktu ibadah 15 menit sebelum dan sesudah ibadah, sebelum magrib musik harus dimatikan sampai selesai shalat isya, jam Operasional sampai pukul 22:00 Wib, hari - hari besar sampai jam 23:00 Wib.

    Surat kesepakatan bersama tersebut ditanda tangani oleh Joni Lubis (Kepala Dusun), Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas serta warga Dusun 9 dan pemilik cafe pada tanggal (8 Februari 2022).

    Johan Saputra (27) merasa terganggu dan terusik dengan adanya suara musik yang sudah melanggar kesepakatan bersama antara warga dengan pemilik SRS Cafe.

    Ika (21) dan Tia (19) yang mengaku sebagai mahasiswa UIN berharap pihak pemilik usaha SRS Cafe untuk tidak membunyikan musik, karena mereka terganggu disaat belajar membaca Alquran.

    "Kami menolak suara musiknya bang, karena suara musiknya sangat mengganggu kami saat kami pulang kuliah dan membaca ayat - ayat kursi, " ucap warga yang mengaku mahasiswa UIN.

    Selain mahasiswa, ibu - ibu perwiritan juga memberi ultimatum kepada pekerja SRS untuk menghentikan segala suara musik.

    "Kalau usahanya kami tidak larang, tapi kami tidak mau adanya musik yang mengganggu warga komplek, " tegas ibu - ibu perwiritan.

    Dikesempatan yang sama, pekerja SRS Cafe menyebutkan bahwa Bos nya sedang tidak berada di tempat.

    "Bos nya sedang diluar kota pak, saya hanya pekerja disini, nanti saya sampaikan kepada bos saya, " ucap salah satu pekerja.

    Suasana dapat dikondusifkan oleh kehadiran dari Petugas Polsek Percut Sei Tuan, Kanit Lantas Iptu Bakri dan perwakilan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bobby Handoko, S.Kom menjembatani untuk mediasi antara warga dengan pemilik SRS Cafe. (Alam)

    MEDAN SUMUT
    A. Putra

    A. Putra

    Artikel Sebelumnya

    Pemberitaan Miring Terkait Kapala Desa Pasar...

    Artikel Berikutnya

    Personil Polres Madina Sambangi Desa Kunkun...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Lake Toba, North Sumatra: A Natural Wonder and Cultural Gem
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami