Liga 3 Zona Sumut, PSDS Petik Kemenangan Tipis Atas Lawannya POSLAB Dengan Skor 1-0

    Liga 3 Zona Sumut, PSDS Petik Kemenangan Tipis Atas  Lawannya POSLAB Dengan Skor 1-0

    MEDAN - Kompetisi Liga 3 Asprov Sumatera Utara Tahun 2021 Antara PSDS vs POSLAB berlangsung di Stadion Kebun Bunga, Jalan Candi Borobudur No 2, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/12/2021) Pukul 15:00 Wib.

    Anak - anak PSDS yang dikenal dengan traktor kuning memilih Formasi 3-4-3 yang diterapkan oleh pelatih Syahrial Effendy.

    Sejak Kick Off dimulai, PSDS terus melakukan presing terhadap anak - anak POSLAB, namun penyerang PSDS belum mampu menjebol gawang POSLAB.

    PSDS mendapatkan serangan balik melalui Dandi Setiawan dengan nomor punggung 11 di menit ke 12, namun sayang Dandi terjebak Offside.

    Kartu kuning pertama diberikan kepada Dandi Setiawan dikarenakan menjatuhkan pemain PSDS pada menit 18.

    20 menit pertandingan berjalan, penjaga gawang PSDS, Muhammad Irfan belum ada menyentuh bola, karena serangan - serangan yang dibangun oleh anak - anak traktor kuning sangat melelahkan baris pertahanan POSLAB, namun POSLAB juga tidak mau putus asa dengan pertahanan yang mereka bingkai dengan kerjasama yang solid, sehingga penyerang PSDS belum bisa menghasilkan gol ke gawang POSLAB.

    Percobaan - percobaan dilakukan terus oleh PSDS, namun pada saat terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh pemain bawah POSLAB, kapten POSLAB harus diganjar kartu kuning akibat protes yang dilayangkan kepada wasit, tidak hanya Maruli Tua Tumanggor saja yang beri kartu kuning, namun pelatih POSLAB juga di hadiahi kartu kuning karena melakukan protes saat terjadi Handsball atau bola menyentuh tangan.

    Dimenit ke 25, penjaga gawang PSDS baru menyentuh bola pertamanya disaat mendapat serangan balik yang di bangun oleh POSLAB, namun belum membuahkan hasil.

    Berkali kali digempur oleh PSDS, namun POSLAB masih bisa bertahan, namun di menit ke 35 sang kapten nomor punggung 3 memasukan bola melalui sundulan kepala melalui bola mati, penjaga gawang yang mati langkah tidak mampu harus berbuat apa - apa, sehingga papan skor berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan PSDS di babak pertama.

    Setelah turun minum, dibabak kedua pertandingan baru berjalan 5 menit, yaitu dimenit ke 50, kapten POSLAB melalui kaki kanannya yang terlihat tendangan keras mengarah ke penjaga gawang PSDS, namun masih bisa diamankan oleh Muhammad Irfan.

    Pertandingan semakin menarik, jual beli serangan juga terlihat di pertandingan PSDS vs POSLAB, pada menit ke 57 penjaga gawang POSLAB menerima tendangan keras dari pemain PSDS, namun masih bisa di tepis oleh penjaga gawang POSLAB, Irsyah Ramadhan.

    Masuknya Juan Agus Sebastian Siagian dengan nomor punggung 23 membawa perubahan dan kepercayaan diri POSLAB semakin bangkit, serangan balik yang dibangun oleh Juan sangat merepotkan pemain belakang PSDS. Juan dijaga ketat oleh pemain - pemain belakang PSDS.

    Menit ke 79, dua kali mistar gawang menjadi sahabat bagi anak - anak POSLAB, akan tetapi mistar gawang 2 kali bergoyang namun belum merubah papan skor, Dewi Fortuna masih di posisi POSLAB.

    Jatuh bangun pemain bawah POSLAB untuk mengamankan serangan - serangan yang dibangun oleh PSDS, namun sampai 90 menit pertandingan berlangsung, papan skor belum berubah, akhirnya wasit meniupkan  peluit panjang, tanda berakhirnya pertandingan antara PSDS vs POSLAB dengan skor akhir 1-0 untuk kemenangan PSDS atau lebih dikenal dengan sebutan traktor kuning. (Alam)

    A. Putra

    A. Putra

    Artikel Sebelumnya

    Kapolresta Deli Serdang Terima Award Dari...

    Artikel Berikutnya

    Ketua PWI Sumut Apresiasi Peserta UKW

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Lake Toba, North Sumatra: A Natural Wonder and Cultural Gem
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami